Kemerdekaan News

Banjir Kritik untuk Nadiem: Tak Pengalaman Pendidikan, Juga Disebut Jarang Mau Diundang ke Kampus

Posted by : lingkark September 11, 2024

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) memberikan kritik terhadap Mendikbudristek Nadiem Makarim yang tidak memiliki pengalaman di dunia pendidikan. Bahkan, ia juga jarang ke kantor dan bahkan tidak pernah berkunjung ke daerah.

Terkait hal itu, Pengamat Pendidikan Edi Subkhan mengatakan, bukan hanya jarang ke kantor saja. Melainkan juga jarang mau diundang untuk hadir dalam acara yang diselenggarakan pihak universitas atau kampus.

“Termasuk juga seorang Nadiem Makarim itu kalau di dalam lingkup kampus sendiri juga menjadi pertanyaan sebenarnya, karena menjadi salah satu menteri yang paling jarang mau diundang secara formal ke kampus juga sebenarnya untuk berdiskusi untuk apa nama, ya sering-sering itu,” kata Edi kepada merdeka.com, Senin (9/9/2024).

“Jadi lebih sering ke dinas pendidikan atau apa kalau pun ke bawah itu untuk kampanye program-program belajar merdeka, tapi untuk kajian-kajian yang semacam itu relatif kurang, selingan dengan kampus relatif kurang,” sambungnya.

Menurutnya, kampus-kampus itu disebutnya menjadi pusat untuk melakukan perubahan. Terlebih soal ilmu pengetahuan, pencerahan ke publik untuk produksi tenaga kerja yang profesional.

“Tapi ketika nilai itu kurang sepertinya juga bisa kita lihat efeknya perhatian ke perubahan ini juga menjadi kurang dan efeknya seperti sekarang ini barangkali,” sebutnya.

Bahkan, ketika diundang untuk menghadiri acara ulang tahun atau dies natalis sebuah kampus, Nadiem hanya mengirimkan ucapan melalui video saja.

“Tapi kalau ke kampus itu yang kita lihat paling jarang. Mungkin kalau ada disnatalis dia ngirimin ini aja video ucapan. Kita ingat dulu kalau awal pertama kali, dia kayaknya ke UI gitu ya, yang namanya itu kemudian kena jadi kontroversi. Habis itu enggak lagi kayaknya ke kampus,” ujarnya.

Sehingga, bisa dihitung dengan jari berapa kali Nadiem bisa pergi atau turun ke daerah-daerah yang sampat diunggah di media sosial.

“Iya sih, kalau ke daerah barangkali kita kalau dilihat di postingan di Youtubenya itu ada 1-2 kali ya, tapi ya dalam rangka itu sih kampanye Merdeka Belajar itu kan sebenarnya banyak. Misalkan menjadi gebrakannya memang dalam episode-episode itu,” ucapnya.

RELATED POSTS
FOLLOW US